Friday, October 03, 2008

Bingkisan Lebaran


on my daily office,

the 3rd day starts from Idul fitri.

lebaran kali ini menyisakan lebatnya air hujan yang membasuh bumi
di hari pertama Idul Fitri, entah mengapa hujan jatuh begitu lebat
tepat dihari pertama yang merupakan moment bagi semua untuk
berkumpul, dan bersujud menghadap sang Pencipta,
apakah bumi sudah memiliki terlalu banyak noda, hingga layak
untuk dibasuh dengan cara seperti itu, entah... hingga kini
masih menyisakan tanya,

sehingga sholat Ied yang biasa dilakukan di lapangan akhirnya
dialihkan ke sebuah masjid kecil tidak seberapa jauh dari perkampungan,
masjid yang memiliki kapasitas penampungan tidak lebih dari
100 nyawa itu tampak dipenuhi oleh jamaah - jamaah nya,
mereka yang disana, terlihat begitu khusyuk mempersiapkan diri,
semua lebur menjadi satu, tak tampak lagi perbedaan status sosial
disana, semua-nya sama, yang membedakan hanya warna mukena,

hujan masih bercanda diluar sana,

kali ini, sholat kulakukan di masjid itu,
jangan kalian bayangkan kemegahan,
ia hanya masjid kecil yang lusuh,
tampak jelas guratan dinding yang rapuh,
atap yang penuh oleh debu dan bekas bocor,
membuat hati ini luluh. . .

sungguh...
memilukan,

tampaknya masyarakat sekitar kurang peduli
akan kondisi masjid itu,
mereka lebih memikirkan
megahnya pagar rumah mereka yang berdiri tegak,
atau mungkin tembok - tembok rumah yang menjulang,
atau mungkin mobil - mobil yang menghias dipekarangan,

meyedihkan...
tanpa sadar suatu saat
semua akan mengalami
kepunahkan.


1 comment:

Haris said...

Hemm.. kebanyakan manusia memang senang bermegah-megahan, baik dengan harta ataupun jabatan... dan semua itu akan ditinggalkan.