Sunday, November 16, 2008

Kecuali dalam cinta


Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap

Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan pelan
di Lembah Kasih Lembah Mandalawangi

Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap
Kau dekaplah lebih mesra Lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata
Kudengar detak jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta
....

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah kutahu dimana jawaban itu

Bagaikan letusan berapi
Membangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati


* Gie*

3 comments:

Djoko Wahjuadi said...

...kenangan indah susah utk hilang, tapi 'life must go on'...kayaknya aku familiar deh dg 'Mandalawangi'...?!!

DIAN said...

Aku tlah berdiri, berjalan lalu berlari. Tlah kutemukan jawaban tentang kegelisahan hati. Kamu, memilikimu tlah menjawab kegelisahan hati..

Kini waktunya berjalan beriring, menelusuri jalur pendakian ini..puncak tlah terlihat, ayo bergegas embun d sana akan menyambut kita..tidak kah kau sadari, cadas dan rimba iri melihat perjalanan ini..satu pintaku, percayalah..aku membawamu ke sana..

~Srex~ said...

Menurutku inti dari puisi ini terletak di frasa ke 5 (dari 7)... I Know.....